728x90 AdSpace

Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 05 Januari 2016

Layaknya Jokowi Bicara Kematian di Nduga, Bukan Kerja Jalan Lintas





ZONAWEKO – Kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Papua yang kedua kali mestinya harus menyatakan bertanggungjawab atas kematian 47 anak di bawah lima tahun (Balita) di Mbuwa, Kabupaten Nduga, Papua. 
“Seharusnya dan selayaknya Presiden Jokowi harus bicara soal kesehatan, termasuk soal kematian 47 anak di distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga. Bukan soal pengerjaan jalan lintas dari Wamena ke Nduga. Kami menolak janji-janji kosong yang disampaikan Jokowi pada rakyat Papua, seperti pasar mama-mama Papua, penuntasan kasus Paniai Berdarah, jalan layang, kereta api dan lainnya,” jelas Ketua Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se Indonesia (AMPTPI) wilayah Indonesia Timur, Natan Naftali Tebai, Senin (4/1/2016).
Natan Naftali Tebai menegaskan, kedatangan Presiden kali ini hanya untuk memetakan potensi-potensi sumber daya alam (SDA) untuk kepentingan ekonomi.
 “Jadi, kami meminta kepada pak Presiden Jokowi tidak lagi datang ke Papua, sebelum memenuhi janji-janji terdulu. Orang Papua tidak butuh orang tahunya bicara tanpa realisasi,” tegas Natan yang pernah menjadi tim Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 Papua ini.
Sebelumnya, setelah mengunjungi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua untuk kedua kalinya (30/12/2015), Presiden Joko Widodo berjanji akan ke wilayah Pegunungan Tengah Papua jika pengerjaan jalan lintas Wamena ke Kabupaten Nduga selesai pada tahun depan.
“Kalau belum, saya akan marahi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Presiden Jokwi di hadapan masyarakat saat makan siang bersama dalam sebuah pesta rakyat di lapangan pendidikan Wamena, Rabu (30/12/2015).
Presiden mengatakan jika jalan selesai, harga sembilan bahan pokok (sembako), semen, dan bahan bakar minyak bisa turun hingga 50 persen. Saat itu Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan Desa Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua. Daerah ini merupakan salah satu wilayah yang paling terisolasi di Papua.
Selain terisolasi, jalan yang menghubungkan Nduga dan Wamena tersebut berada di zona merah atau memiliki kerawanan keamanan yang tinggi. Pembangunan jalan ini diharapkan bisa memperbaiki kondisi di daerah itu.
“Untuk itu, jalan-jalan harus tembus semuanya. Distribusi barang harus masuk, dan harga pasti jauh lebih murah,” kata Jokowi. (Abeth You)

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Layaknya Jokowi Bicara Kematian di Nduga, Bukan Kerja Jalan Lintas Rating: 5 Reviewed By: Unknown