ZONA WEKO - 17 Desember 2015 kemarin, kepala Badan Inteljen Negara (BIN) SUTIYOSO kejungan di kabupaten Tolikara. Mendatatanganan untuk pembangun MAKO BRIMOB & DANDIM di kabupaten Tolikara.
Namun rakyat Tolikara dengan tegas menolak kehadiran TNI POLRI di papua khususnya Tolikara.
Kehadiran Mako Brimob di Tolikara justru akan mempersempit ruang gerak masyarakat mengingat stigma-stigma yang diberikan pemerintah dalam hal ini aparat keamanan, seperti OPM, separatis, dan lainnya. Karena Tolikara bukan Daerah Operasi Militer (DOM).
Jika Pemerintah dalam hal ini Bupati , DPRD berani mau untuk pembangunan MAKO BRIMOB dan DANDIM maka secara tidak langsung membunuh rakyatnya sendiri.
Masyarakat papua khususnya kabupaten Tolikara harus bicarakan semua supaya rencana membangun mako Brimob ini tidak terjadi. Kalau bupati tetap Mau untuk membangun mako brimob maka angka pelanggaran HAM akan meningkat di pegununggan tengah papua.
kehadiran Mako Brimob yang saat ini sedang direncanakan oleh pemerintah Kabupaten Tolikara adalah bukan keinginan murni dari rakyat tapi itu adalah kepentingan elit-elit politik tertentu yang ingin mengorbankan rakyat setempat.
0 komentar:
Posting Komentar