ZONA WEKO - Bagaimana bisa percaya dengan NKRI. Bahwa kenyataannya sandiwara politik selalu diganti sandiwara yang lebih baru lagi. Tujuannya hanya untuk menyerahkan sumber-sumber kemakmuran pada para Tuan NKRI, yaitu Korporasi Multi National.
Belakangan terjadi lobby Ketua DPR dengan PT.Freeport yang akhirnya tercium oleh Rakyat setelah Surat Menteri ESDM bocor atas pemberian jalan untuk perpanjangan kontrak PT.Freeport sebelum massa negosiasi.
Lalu akhirnya persengkongkolan mematahkan persekongkolan, yang di desain Menteri ESDM dan PT.Freeport untuk menggulingkan Ketua DPR menjadi energi konsolidasi politik ekonomi dengan proses yang gaduh. Melalui sidang etika MKD DPR RI, pada akhirnya mendorong Ketua DPR RI mundur.
Dan dorongan untuk menggoalkan perpanjangan kontrak tidak berhenti, yaitu dengan menyiapkan pengganti yang diposisikan menjadi Ketua DPR RI sebagai rekan kongsi Jahat Pemerintah NKRI demi Freeport.
Lalu, dengan kejadian ini, kita perlu menengok sejarah lama. Saat Soekarno bersepakat dengan John F Kennedy untuk merebut Irian Barat. Kemudian dijatuhkan Soekarno dan digantikan Soeharto. Semuanya demi Freeport. Dan terdengar informasi jatuhnya Gus Dur juga karena Freeport.
Jika kita melihat kondisi di Papua Barat, dimana Rakyatnya begitu digilas oleh NKRI dan Freeport sejak dahulu hingga sekarang. Bahkan Letjen.Ali Moertopo (alm) pernah menyatakan bahwa Orde Baru tidak cinta Papua, tetapi cinta kekayaannya.
Dan Wapres JK, menyiratkan akan diupayakannya perpanjangan kontrak Freeport dengan alasan cara berpikirnya sendiri.
Kita sudah merasakan bahwa Freeport adalah salah satu masalah diluar masalah-masalah lainnya antara hubungan Indonesia dengan Asing. Yang intinya adalah Indonesia sebagai Negara dalam bentuk NKRI tidak lagi memiliki kedaulatan.
Sudah saatnya kita mengembalikan kedaulatan ke pemiliknya yang sah. Akan tetapi, hal ini tidak akan dapat tercapai melalui NKRI.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita memikirkan sistem alternatif yang benar-benar mampu mengembalikan kedaulatan ke pemiliknya yang sah, yaitu Rakyat. Rakyat yang sebelum berdirinya Indonesia telah memiliki kedaulatan atas bangsa-bangsanya. Bersamaan dengan bagaimana menjalin hubungan antar bangsa-bangsa yang saat ini terkuasai dalam mesin fasisme atau totaliter NKRI yang dijadikan alat penghisap oleh Penjajah Korporasi Multi National.
Pemikiran picik bahwa membubarkan NKRI adalah sebuah upaya pecah belah adalah buah pemikiran sempit orang-orang kolot yang tidak memahami arti kedaulatan mendalam. Dan rela menjadi bodoh karena doktrin pembodohan massal.
Penulis: Yudi Syamhudi Suyuti. Presiden NRN.

0 komentar:
Posting Komentar